makalah kategori dan prototipe guru
MAKALAH
PROFESI KEGURUAN
“ KATEGORI DAN PROTOTIPE GURU “
OLEH
KELOMPOK 7
H. Muhammad Hilmi, Zulkifli,
Masmudin & Supiani
DOSEN PENGAMPU
ESTI ROYANI, M. Pd
STAI ALMUHAMMAD CEPU BLORA JATENG
KELAS KHUSUS SAMARINDA
TH 2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, Penguasa segala kerajaan
seluruh alam di langit dan bumi, Shalawat dan Salam tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. Pengantar Kategori dan prototipe guru adalah makalah yang penulis
angkat sebagai bahan pemenuh program mata kuliah Profesi Keguruan, tema yang
diambil adalah tema yang disesuaikan dengan pilihan yang diberikan disemester
III.
Penulis
sampaikan rasa terima kasih yang sangat luas kepada Kepada Ibu Esti Royani, M.
Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Profesi Keguruan yang sudah menyempatkan
waktunya untuk membimbing kami supaya mengerti ilmu Profesi Keguruan, Semoga
makalah ini bermanfaat, Penulis memohon ridho serta berkah dari Allah swt.
Kami meminta
maaf dan terimakasih dari pemerhati serta saran dan kritik kami nantikan.
Penyusun,
Daftar Isi
LEMBAR
JUDUL …………………………………………………………………….i
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………………......ii
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………...iii
BAB
I PENDAHULUAN …………………………………………………………….1
a.
Latar Belakang Masalah ...………………………………………………………...1
b.
Perumusan Masalah ...……………………………………………………………...2
c.
Tujuan ...……………………………………………………………………………2
BAB
II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..3
a.
Kategori Guru ……………………………………………………………………...3
b.
Prototipe Guru ……………………………………………………………………..5
BAB
III PENUTUP …………………………………………………………………..7
a.Kesimpulan
…………………………………………………………………………7
b.Saran
………………………………………………………………………………..7
Daftar
Pustaka ....……………………………………………………………………...8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan seorang insan yang sentiasa
diperhatikan oleh masyarakat. Setiap tingkah laku, gerak gerik dan aktivitas
yang dilakukan akan dinilai oleh semua orang, terutamanya anak didik disekolah
masing-masing. Tugas guru bukan sekadar menyampaikan ilmu pengetahuan
semata-mata, malahan tingkah laku dan amalan baik mereka akan sentiasa menjadi
ikutan dan rujukan oleh semua pihak. Walau pun penghormatan terhadap guru pada
suatu masa dahulu adalah begitu dimuliakan oleh ahli masyarakat, namun masa
kini sudah tidak lagi masyarakat menyanjung guru.
Guru menjadi ibu bapa 'sementara' kepada murid semasa
mereka berada di sekolah. Sekiranya amalan, perbuatan dan tingkah laku baik
mereka disaksikan oleh murid, maka ianya akan menjadi ikutan dan dihormati.
Sekiranya guru berpakaian yang sopan dan sesuai, bertutur dengan sopan, maka
murid akan meniru contoh amalan yang baik ini. Maka wajarlah guru itu dikatakan
sebagai tauladan sekiranya mereka memilih mengerjakan yang terbaik dan mengajak
kepada kebaikan melalui teladan.
Orang yang melakukan sesuatu kebaikan akan memperolehi
pahala yang sama dengan orang yang mengikutinya. Oleh itu sekiranya contoh
teladan yang baik dan menepati kehendak Islam itu diikuti secara berterusan oleh
orang lain, maka orang yang melakukan contoh teladan yang baik itu akan
mendapat pahala berterusan sekali pun dia sudah meninggal dunia.
B. Rumusan Masalah
Guru yang baik
mempunyai karakter yang terdiri dari: Setia, Jujur, Ramah, Tegas, Taat, Tanggungjawab,
Berinisiatif, Luwes, Berwibawa dan guru mempunyai beberapa kategori dan prototipe guru.
a. Apakah kategori guru ?
b. Apakah prototipe guru?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa
sebagai calon guru mampu mengetahui arti penting dari menampilkan diri sebagai
pribadi berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
sehingga pada saat mahasiswa terjun langsung dimasyarakat mahasiswa dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
- KATEGORI GURU
Peran guru atau
pendidik adalah sebagai fasilitator atau moderator dan tugasnya adalah
merangsang atau memberikan stimulus, membantu peserta didik untuk mau belajar
sendiri dan merumuskan pengertiannya. Guru juga mengevaluasi apakah gagasan
peserta didik itu sesuai dengan gagasan para ahli atau tidak. Sedangkan tugas
peserta didik aktif belajar, mencerna, dan memodifikasi gagasan sebelumnya
Dan guru dapat dikategorikan
empat kategori :
a. guru yang
professional
Guru yang
professional memiliki abstrak yang tinggi maupun tingkat tanggung jawab dan
komitmen yang tinggi. Orang yang professional selalu mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan dirinya terus menerus. Guru yang professional mengadakan kerja
sama baik dengan siswa maupun teman sejawat untuk menunaikan tugas dan
kewajibannya, menentukan berbagai alternatif, membuat program yang rasional dan
mengembangkan serta melaksanakan rencana kegiatan yang tepat. Guru professional
tidak hanya mampu mencetuskan ide-ide, aktifitas maupun sarana penunjang,
tetapi ia juga terlibat secara aktif dalam melaksanakan suatu rencana hingga
selesai.
b. guru yang suka kritik
Guru yang suka
kritik memiliki tingkat tanggung jawab dan komitmen rendah tetapi tingkat
berpikir abstrak tinggi. Guru seperti ini pandai, mempunyai kemampuan berbicara
yang tinggi, selalu mencetuskan ide-ide besar tentang apa yang bisa dikerjakan
dikelas dan secara keseluruhan di sekolah. Ia bisa mengajukan idea tau
rencana-rencana besar secara gambling dan memikirkan langkah-langkah
pelaksanaannya demi tercapainya program itu, tetapi jika diberi tugas ia tidak
mau menerima, guru seperti ini disebut pengamat yang analitik (analytical
observer), sebab ide-idenya tidak terwujud. Ia tahu apa yang harus ia kerjakan
tetapi tidak bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan perhatian khusus untuk
melaksanakannya.
c. Guru yang terlalu sibuk
Guru yang
terlalu sibuk memiliki tingkat tanggung jawab dan komitmen yang tinggi tetapi
tingkat abstraksinya rendah. Guru seperti ini sangat energetik, anthusias dan
penuh kemauan. Ia berkeinginan untuk menjadi guru yang lebih baik, dan membuat
situasi kelas lebih menarik sesuai dengan keadaan murid. Ia bekerja sangat
keras dan biasanya kalau pulang dari sekolah membawa tugas-tugas sekolah untuk
dikerjakan di rumah. Sayangnya tujuan-tujuan yang baik tersebut terhalang oleh
kurangnya kemampuan guru untuk menyelesaikan persoalan dan jarang sekali
melaksanakan segala sesuatu secara realistis. Guru semacam ini digolongkan
sebagai pekerja yang tidak memiliki tujuan yang pasti. Salah satu faktor ialah
kurangnya pemusatan perhatian karena terlalu sibuk dan beban kerja yang
bermacam-macam. Ia biasanya terlibat dalam berbagai kegiatan tetapi sering
mudah bingung, ketakutan karena dibanjiri oleh tugas yang bertumpuk-tumpuk
sehingga membebani dirinya sendiri. Akibatnya guru semacam ini belum
menyelesaikan usaha-usaha peningkatan kerja secara tuntas sudah mulai lagi
dengan melaksanakan tugas dan program yang baru.
d. Guru yang
tidak bermutu
Guru yang tidak
bermutu mempunyai tingkat abstraksi dan tingkat komitmen serta tanggung jawab
yang rendah. Guru seperti ini memiliki beberapa cirri-ciri, yaitu: hanya
melakukan tugas rutin tanpa tanggung jawab dan perhatiannya hanya sekedar untuk
mempertahankan pekerjaannya, memiliki sedikit sekali inovasi untuk memikirkan
perubahan apa yang perlu dibuat dan puas dengan melakukan tugas rutin yang
dilakukan dari hari kehari.
- PROTOTIPE GURU
Pengertian
Prototipe disini adalah tipe yang asli, bentuk, atau contoh dari sesuatu yang dipakai sebagai
contoh yang khas, dasar, atau standar untuk hal-hal lain dari kategori yang
sama. Ada berbagai prototipe guru itu, yaitu antara lain
:
a. Guru yang malas (lazy teacher)
Guru malas kebanyakan bersumber pada gaji
yang tidak cukup, lalu mncari pekerjaan tambahan di luar untuk memenuhi
kebutuhan hidup tiap bulan. Kecendurungan ini ada juga pada jabatan lain,
akibatnya moral kerja makin menurun.
b. Guru yang pudar (collorless teacher)
Guru jenis ini jarang tersenyum, kurang humor,
kurang ramah, sukar bergaul, dengan orang lain.
c. Guru tua (older teacher)
Guru yang sudah lama dinas, ia merasa tersaingi,
oleh karena itu menunjukkan harga diri seolah-olah tinggi, padahal ia sendiri
tidak lagi ingin mengembangkan dirinya agar terus bertumbuh dalam jabatannya.
d. Guru yang kurang demokratsis (democratic
teacher)
Seseorang yang sudah lama bekerja biasanya terlalu
memusatkan perhatian pada kepuasan diri sendiri, rasa harga dirinya terlalu
tinggi sehingga memperlakukan diri melebihi batas kebebasan orang lain. Ia
bersifat tidak demokratis.
e. Guru yang suka menentang ( teacher who
disagrees) Ada guru yang sangat kritis. Karena berfikir
kritis ia selalu suka mengritik orang lain. Suka mengkritik sudah merupakan
suatu kebiasaan (habit). Kecendurungan semacam ini tidak baik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Guru merupakan teladan baik bagi peserta didiknya maupun
masyarakat.Guru mempunyai tugas persona yang harus dipenuhinya.
- Prototipe guru terdiri dari: Guru yang malas (lazy teacher), Guru yang pudar (collorless teacher), Guru tua (older teacher), Guru yang kurang demokratsis (democratic teacher)
dan Guru yang suka menentang (
teacher who disagrees)
- Guru mempunyai kedudukan dan peran, termasuk didalamnya peran guru
dalam masyarakat dan peran guru terhadap peserta didiknya.
B. Saran
Sebagai calon guru hendaknya kita mulai memperhatikan tingkah
laku kita karena guru itu digugu dan ditiru, jadi pada dasrnya perubahan perilaku yang dapat
ditunjukkan oleh peserta didik harus dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan
dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang Pendidik. Atau dengan perkataan lain
Pendidik mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku peserta didik.
Untuk
itulah Pendidik harus menjadi contoh (suri teladan) bagi peserta didik, karena
pada dasarnya Pendidik adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu
komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat
digugu dan ditiru.
DAFTAR
PUSTAKA
Glasser William, “Scool Without Failure”,
Wyden Publishing New York ,
1970
Glickman, Carl
D. “Development Supervision (Alternative Practice for Helping Teacher
Improve Instruction”) ASCD, Virginia ,
1981.
Guthrie, Gerald, “Teaching and Teacher
Education International Training Institute”.
Sahertian, Piet A.Profil Pendidik Profesional.Andi
Offset: Yogyakarta
Sutarno.Profesi Keguruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret: Surakarta 1995. file:///C:/Users/Novia%20Supriyati/Documents/profesi%20keguruan/kepribadian.htm
Komentar
Posting Komentar